pagi dan jendela-jendela

aku tetap telat bangun hari ini, seperti hari-hari sebelumnya. mengecek layar smartphone sebelum membuka jendela rumah kontrakan. sebuah repetisi yang selalu setia mencekoki hidupku yang kumal beberapa tahun terakhir. aku butuh waktu beberapa puluh menit untuk bisa memisahkan kepala dari bantal kemalasan. memilah-milah apa saja yang kulakukan kemarin. bangun pagi selalu menjadi momok buatku. selalu saja ada yang kusesali setiap terbangun dipagi hari.
kadang aku terbangun sebagai orang yang bersemangat kadang juga sebagai orang yang putus asa. seharusnya pagi menjadi awal yang menyegarkan. menjadi tangga, pintu, atau pun prolog menyenangkan bagi segala cerita. aku mengingat kembali apa yang telah kulakukan kemarin. mulai dari kegiatan di komunitas, kakak perempuanku yang cerewet namun selalu kubutuhkan, sahabat terdekat dan teman-teman kampus yang baru saja kutemui.
hari ini aku mendapat tugas kecil. aku bergegas membersihkan diri dan berganti pakaian. mengenakan jeans yang masih dua hari lalu belum kuganti. dengan flannel kotak-kotak yang masih tetap jadi andalan. tak lupa totebag yang belakangan ini baru kugandrungi, meski hanya berisi alat tulis, charger dan beberapa lembar buku bacaan. aku sudah bersiap-siap namun tak berselera sedikit pun untuk minum kopi. sebuah hari yang aneh,tak biasanya aku memulai aktifitas tanpa secangkir pun minuman hangat.
aku menyusuri jalan di bawah terik matahari namun udara lumayan lembab, mungkin akan turun hujan. aku selalu senang ketika berkendara sendirian. rasanya aku sedang berada di rumah ternyaman yang lain. aku selalu meraih diriku ketika bercumbu dengan motor bututku di jalan raya.
tiba di tempat tujuan, sebuah dealer motor resmi yang juga menjual suku cadang original. tempat yang cukup ramai, bising dan sesak. kudapati beberapa pegawai yang lumayan menarik namun kelihatan tak begitu bersemangat. aku tahu bagaimana perasaan mereka. mungkin lelah, lapar atau pun perasaan kurang nyaman lainnya. memang tak banyak kesenangan ketika bekerja pada orang lain. aku memulai obrolan dengan sopan namun terkesan bersahabat dan sok akrab. aku menjelaskan segala keperluan sesuai permintaan.
nah, tugas selesai dan rasanya itulah yang menyenangkan hari ini. aku selalu bisa menikmati ketika bisa membantu orang lain, rasanya hanya itu yang kupunya untuk saat ini dalam hidupku. bukan tentang ucapan terima kasih namun ada hal yang selalu menyenangkan ketika bisa berguna bagi orang lain. iya, benar. manusia memang selalu ingin memastikan dirinya berguna. sebuah kebutuhan bawaan manusia selain makan, minum atau pun pemenuhan hasrat biologis lainnya.
kaki petang telah menapaki semesta dan suasana baru telah dimulai. iya, senja. selalu ada yang terlepas dan tumbuh baru di diriku ketika senja. lega sekaligus cemas. lega karena suasana kota menjadi tenang, cemas karena sebentar lagiakan kembali pagi. mengapa hidup sedemikian rumit? selalu saja menghawatirkan perihal yang memang sudah seharusnya berjalan padatempatnya. aku mungkin saja tak mengeluh, namun aku pun sadar jika seperti itulah kadang-kadang manusia mengakui dirinya sebagai manusia biasa. keluhan adalah jendela untuk jiwa yang sesak. yah, besok semoga lebih baik.

Komentar

Postingan Populer